Bukit Sitanjung, salah satu obyek wisata alam yang ada di Desa Lebaksiu Lor, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal. Deretan bukit yang menjulang ditambah dengan bentangan Sungai Gung yang lebar. Ditambah lagi jembatan yang memiliki nilai historis tersendiri. Di Bukit Sitanjung sendiri apabila kita mendaki ke atas, kita bisa melihat pemandangan yang indah dari atas bukit. Di tenggara, terlihat Gunung Slamet.
Selain pemandangan kita juga bisa bercengkrama dengan penduduk sekitar yang biasanya bermata pencaharian sebagai petani, pedagang, atau penambang sirtu (pasir dan batu).
Sungai Gung
Untuk Sungai Gung sendiri memilik daya pikat tersendiri. Apabila arus tidak deras, kita bisa bermain-main air atau sekedar duduk-duduk di bebatuan yang besar-besar. Tetapi tetap harus waspada karena terkadang ada bebatuan yang licin atau sungai yang dalam.
Di sore hari kita bisa menemukan beberapa penduduk sekitar yang sedang asik memancing. Ya, ternyata di Sungai Gung masih terdapat beberapa ikan hidup. Namun tentu saja kita harus sabar menunggu untuk mendapatkan ikan.
Jembatan Sunglon
Di atas Sungai Gung, ada sebuah jembatan. Biasanya penduduk sekitar menyebutnya Jembatan Sunglon. Jembatan ini panjangnya kurang lebih 200meter. Jembatan ini dibangun pada jaman penjajahan Belanda. Jadi sudah cukup tua. namun bangunanya masih asri walau ada sedikit renovasi.
Namun sayang sekarang kondisinya rusak. Banyak bagian jembatan yang berlubang. Sehingga kita harus hati-hati apabila melintasinya.
Pabrik Es Sari Petojo
Di sekitar kawasan Bukit Sitanjung ini juga ada sebuah Pabrik Es. Namanya Pabrik Es Sari Petojo. Pabrik es ini sering menyuplai kebutuhan es masyarakat seputaran Kabupaten dan Kota Tegal. Terlebih di Tempat Pelelangan Ikan.
Pabrik Es ini juga berdiri sudah puluhan tahun. Biasanya setiap pagi banyak truk-truk yang keluar membawa puluhan balok es batu.
Sarana Olahraga
Bagi yang hobi Futsal, tersedia lapangan futsal yang baru dibangun. Ada yang indoor adapula yang outdoor. Futsal di pagi hari dengan sejuknya cuaca di daerah sekitar lapangan ini patut dicoba.
Rumah Makan Bukit Sitanjung
Disekitar bukit si tanjung juga terdapat Rumah Makan yang bernama Rumah Makan Bukit Sitanjung , didalamnya terdapat arena pemancingan dengan harga yang terjangkau.
dikutip dari : http://infotegal.com/2011/02/pesona-wisata-kawasan-bukit-sitanjung-lebaksiu/
dari keindahan alam Wisata bukit Sitanjung ada sebuah kisah yang merupakan legenda yang berada disekitar objek wisata bukit sitanjung tsb . Berikut salah satu ceritanya yang bersumber dari masyarakat sekitar.
Kisah mbah Gringsing
Dahulu kala ada sepasang suami Istri , beliau bekerja sebagai petani disekitar bukit sitanjung,.
Pagi itu sepasang suami istri tersebut sedang beraktifitas seperti biasanya, hingga kemudian sang istri menemukan sebuah telur misterius di sekitar sawah mereka. Lalu sang istri bertanya kepada suaminya ,telur apa ini. Itu seperti telur biawak mungkin. Telur itu pun dibawa pulang, lalu sang istri memasak terlur tersebut. Ketika waktu istirahat siang , sang istri membawakan masakan untuk suaminya, mereka menyantap makanan itu, dan sang istri memakan telur yang ia temukan tadi, dan tiba tiba ia merasa aneh, sang suami pun terkejut dan tidak memakan telur itu. kemudian bertanya kepada istrinya,apa yang terjadi. Pusing dan aneh jawabnya. Tiba tiba kulit sang istri berubah menjadi bersisik seperti ular, dan sekujur tubuhnya pun sudah terbalut sisik ular tidak lama kemudian. Sang suami pun kebingungan melihat apa yang terjadi, dan semenjak saat itu sang istri yang berubah menjadi ular disebut sebagai mbah gringsing, . Dan menjadi suatu pantangan bagi yang berkunjung ke Bukit Sitanjung menggunakan kain / Selendang bermotif Gringsing. Dan menjadi mitos sampai sekarang ini yang dituturkan oleh warga setempat.
ada tambahan cerita dari coment bang jBMusic, terimakasih untuk kisi kisinya, disini saya akan tambahkan literatur cerita yang anda sampaikan untuk menambah dan melengkapi tulisan saya yang memang sedikit saya ketahui.
dari cerita jawa orang2 tua dulu sikasur dan sigringsing terkena oleh kutukan,
"Keadaanya
ketika itu si kasur tidak tahu kalau istrinya terjadi keanehan.. Dia
kepanasan badanya, lalu menuju sungai agar mengurangi rasa panas pada
badanya, tanpa diinginkan malah tubuh si gringsing sedikit demi sedikit
bersisik, sikasur belum tahu ketika itu, lalu sigringsing bertanya" hai
sikasur kalo kamu ingin tahu "ɑ̤̥̈̊pa͡" yang terjadi padaku,silahkan
makanlah sisa telur itu." Lalu sikasur penasaran akhirnya memakan telur
itu juga, badan sikasur juga merasakan hal yang sama seperti sigringsing
yaitu panas,lalu ikut berendam di kali bersama si gringsing. tidak ada
perbedaan si kasur Ĵчğå mulai bersisik dan keduanya berubah menjadi
ular. Karena kutukan,mereka tidak akan bertemu sampai kiamat nanti,
mereka terpisah untuk selamanya, masyarakat dulu mempercayai kalau si
gringsing di kali gung bagian utara yaitu Adiwerna dan si kasur di
daerah selatan kaligung tepatnya di daerah Tanjung.
Sampai sekarang
mitos ini dipercayai masyarakat terdahulu sampai sekarang.keberadaan si
gringsing di utara kali gung pun sudah banyak yang tahu dan merasakan.
berlanjut di posting berikutnya.....
Wednesday, October 19, 2011
Saturday, October 15, 2011
The Story of Cacaban
Sekilas tentang Waduk Cacaban
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Waduk Cacaban adalah sebuah bendungan yang terletak di Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Indonesia. Luas areal waduk adalah 928,7 ha dan berisi air sebanyak 90 juta m³. Waduk ini didukung dengan latar belakang pemandangan hutan dengan panorama yang indah.Waduk Cacaban diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1952. Waduk ini sebenarnya berfungsi mengairi sawah-sawah di sekitarnya, namun juga difungsikan sebagai obyek wisata. Letaknya tidak jauh dari Slawi, lebih kurang 9 km ke arah timur tepatnya di desa Karanganyar, Kecamatan Kedungbanteng, dan merupakan salah satu obyek wisata di daerah tersebut. Cacaban adalah objek wisata andalan di Kabupaten Tegal, selain Wisata Guci dan Pantai Purwahamba Indah. Wisatawan dapat menikmati suasana santai, dengan memancing ikan, jalan-jalan di atas bendungan ataupun dapat mengelilingi waduk dengan kapal motor. Adapun makanan khasnya adalah aneka ikan air tawar yang setiap saat tersedia.
Fasilitas wisata yang ada:
- Arena pemancingan yang luas
- Jalan-jalan di atas waduk/bendungan
- mengelilingi waduk dengan kapal motor
- sepeda air
Karena dari segi kualitas lingkungan kondisi Cacaban sedang menurun, oleh kantor pariwisata setempat telah diupayakan penggalakan agrowisata dengan menanami sebagian wilayah Cacaban dengan tanaman buah-buahan.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Waduk_Cacaban
diatas adalah profil singkat mengenai waduk Cacaban , dan berikut ini adalah kisah dan legenda misteri di Sekitar waduk Cacaban .......
Kisah Cungkir Emas Cacaban
Menurut warga sekitar Awal mula sebelum waduk cacaban didirikan , Presiden Soekarno mendapat wangsit untuk membangun waduk di Kabupaten Tegal, dan dipilihlah lokasi yang sekarang menjadi Waduk Cacaban. Berhubung tempat yang akan dibangun waduk masih berbentuk pedusunan yang menurut cerita ada 9 desa yang direlokasikan demi terwujudnya rencana pembangunan waduk didaerah itu, Salah satu desa tersebut bernama desa Rayan, yang sekarang berlokasi di dekat kecamatan Pagerbarang Kab. Tegal....
Dan pembangunan pertama kali di resmikan Oleh Bapak Presiden Soekarno, dan peletakan batu pertama menggunakan Cungkir Emas,, konon Cungkir Emas tersebut masih terdapat di dalam air di waduk tersebut namun informasi benar atau tidaknya masih simpang siur.
Misteri Gugusan Delta (pulau kecil) Waduk Cacaban
Dibalik keindahan pemandangan alam dan banyaknya ikan yang hidup di waduk Cacaban menyimpan beberapa misteri dan cerita cerita dari para pemancing ataupun para pemilik kapal motor sewaan disekitar waduk. Ada banyak gugusan pulau kecil , kebanyakan para pemancing ikan singgah dari gugusan satu ke gugusan yang lain, ada yang bernama , gugusan rayan, randu telu, kandang , winong, sentong kyai , dsb.
Menurut salah satu sumber yaitu seorang pemancing pernah melihat seekor ular yang besarnya seperti pohon kelapa, si pemancing tersebut hanya diam dan berusaha untuk tidak menggangunya,san karena memang digugusan pulau itu terdapat banyak jenis ular , namun hanya beberapa saja yang nampak dan biasanya memang tidak mengganggu . Ada juga penampakan sosok misterius yang sampai saat ini masih tanda tanya, karena foto tersebut milik teman saya sendiri dan sempat membuat heboh teman teman pemancing hingga sampai dirumah. Bayangan hitam tertangkap kamera handphone tepat dibelakang teman saya seperti sedang berjalan. Percaya atau tidak foto itu memang nyata dan itu bukan rekayasa karena ada beberapa saksi yang memang melihat kejadian itu. Tapi tidak perlu takut akan hal itu, hanya saja jangan gegabah dan bertindak yang tidak baik disekitar Obyek wisata itu, itu pesan dari petani jagung yang menanami tanaman disalah satu gugusan pulau di Waduk cacaban.bersambung ........(akan berlanjut pada story of cacaban Part II )
Awal dari sebuah Cerita
Sebelumnya saya sebagai penulis ingin berbagi cerita tentang legenda - legenda dan cerita daerah yang menarik untuk ditelusuri . Sumber diperoleh dari berbagai narasumber dan juga beberapa dari blog atau sumber lain di internet yang akan kami cantumkan dalam halaman yang ditulis.Penulis berharap kepada para pembaca apabila mempunyai suatu cerita atau legenda didaerahnya bisa berbagi dengan kami. Sekian dari penulis, Terima kasih.
Subscribe to:
Posts (Atom)