Tradisi rabu pungkasan di bukit Sitanjung
Ada keunikan
lain yang bisa ditemukan di bukit sitanjung, yaitu tradisi Rabu
Pungkasan atau Rabu Wekasan adalah rabu terakhir dibulan safar dalam
kalender jawa. Setiap tahun para penduduk sekitar kecamatan Lebaksiu
ramai ramai mengunjungi bukit sitanjung. Tujuannya adalah menjaga
tradisi, namun bagi orang setempat banyak pula yang mendaki bukit menuju
makam keramat yang terletak diatas bukit ditengah tengah pepohonan.
Pedagang pun ramai berjejer dari mulai jalan raya hingga ujung jembatan .
Hari rabu pungkasan berkah bagi mereka yang berjualan di sekitaran
bukit sitanjung, bahkan banyak warung dadakan diatas bukit, seperti
menjual es dan makanan bagi orang orang yang mendaki. jarak yang
ditempuh dari jembatan hingga lokasi makam keramat tersebut tak terlalu
jauh, kurang lebih 45 menit jalan kaki menelusuri jalan setapak.
Jumlah pengunjung kian tahun makin menurun, 10 tahun an yang lalu pengunjung bisa mencapai ribuan orang silih berganti mendaki ke atas bukit. Tahun belakangan ini mulai menurun, kebanyakan hanya sekedar melihat lihat atau membeli pakaian atau barang barang yg dijual oleh pedagang disekitaran bukit sitanjung. Dan ada satu keunikan lagi pada hari rabu pungkasan, yaitu tradisi mencukur ujung rambut untuk tolak bala dan berkirim nasi langgi atau nasi kuning untuk sedekah pada tetangga sekitar.
Jumlah pengunjung kian tahun makin menurun, 10 tahun an yang lalu pengunjung bisa mencapai ribuan orang silih berganti mendaki ke atas bukit. Tahun belakangan ini mulai menurun, kebanyakan hanya sekedar melihat lihat atau membeli pakaian atau barang barang yg dijual oleh pedagang disekitaran bukit sitanjung. Dan ada satu keunikan lagi pada hari rabu pungkasan, yaitu tradisi mencukur ujung rambut untuk tolak bala dan berkirim nasi langgi atau nasi kuning untuk sedekah pada tetangga sekitar.
Beberapa kali tercatat ada korban yang meninggal saat
diadakannya tradisi rabu pungkasan di bukit Sitanjung, salah satunya
yaitu korban meninggal akibat tercebur di sungai Kali Gung dibawah
jembatan. Faktor penyebabnya kelalain dan korban yang tidak bisa
berenang, namun misterinya bahwa kedalaman sungai yang tak terlalu dalam
serta banyaknya pengunjung disekitar tempat kejadian seakan akan hal
itu terjadi diluar nalar logika manusia. Pesan dari penduduk setempat
agar kita berhati hati dan tidak gegabah atau sombong ketika berkunjung
di bukit sitanjung pada saat Hari Rabu Pungkasan terutama bagi yang
mendaki bukit dan yang sekedar berfoto di bawah jembatan Sunglon. Ada
banyak misteri yang terdapat di bukit Sitanjung nan indah pemandangannya
itu serta menyimpan banyak mitos yang membuat penasaran serta ngeri
ketika mendengarnya. anda ingin berkunjung pada saat Hari Rabu
Pungkasan di bukit Sitanjung? datang pada Hari rabu terakhir di bulan
Safar perhitungan jawa.
menarik kisah kali ini ye...best
ReplyDelete